Djaga Depari



erkata bedil i kota medan turang la megogo (p)

ngataken kami lanjut ngelawan ari o turang
tading ijenda siturang besan, turang la megogo
rajin ku juma simuat nakan ari o turang

oh turang la megogo (p)
kai nindu ari turang (w)
uga sibahan arihta (p)
arih - arihta tetap ersada ari o turang (p + w)

adina lawes kena pagi ku medan perang turang la megogo (w)
petetap ukur ula melantar ari o turang adina
ue nina pagi pengindo turang la megogo
sampang nge pagi simalem ukur ari o turang



oh turang la megogo (p)
kai nindu ari turang (w)
uga sibahan arihta (p)
arih - arihta tetap ersada ari o turang (p + w)

adina sahun tangkena lenga turang la me gogo (p)
pasarna licin bentengna waja ari o turang
adina tuhu atendu ngena turang la me gogo
tangtangi cincin pria tanda mata ari o turang

oh turang la megogo (p)
kai nindu ari turang (w) 2 x
uga sibahan arihta (p)
arih - arihta tetap ersada ari o turang (p + w)




LIHAT : KUMPULAN KUNCI GITAR
Erkata Bedil adalah salah satu lagu perjuangan daerah Karo, karya komponis nusantara Djaga Sembiring Depari (Djaga Depari) asal Desa Seberaya, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. 
Jika kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Erkata Bedil mengandung artian “bunyi/dentuman senjata”.

Erkata bedil i kuta Medan, Turang la megogo
Ngataken kami lawes erjuang, Turang ningku Turang

yang artinya:

Berbunyi senapan di kota Medan, wahai sayang
Pertanda kami pergi berjuang, wahai sayang 

Bait ini melukiskan setting waktu dan tugas pemeran utama. Masa itu sang tokoh berada pada situasi perang yang tengah berkecambuk. Suatu suasana yang tidak menentu, menakutkan dan menyeramkan. Letusan bedil telah mengingatkan dia untuk maju ke medan tempur. Itu adalah saat-saat genting, antara hidup dan mati. Dan, kalaupun masih bisa hidup belum tentu sempurna. Bisa cacat, pengkar atau depresi akibat tekanan perang. Saat itu bisa jadi adalah menjadi pertemuan yang terakhir kali dalam kondisi yang sempurna. Meparas, mejile denga man tatapen(masih bagus untuk dilihat). Sehingga situasi itu membawa sang tokoh ke dalam satu dilema, ikut kata hati dan lari dari tugas atau terus berjuang demi keuntungan jangka panjang bagi mereka berdua dan orang lain yang membutuhkan kemerdekaan itu. 

Tading ijenda si Turang besan, Turang la megogo
Rajin ku juma si muat nakan, Turang ningku Turang


yang artinya:

Tinggal di sini, wahai sayang
Rajin ke ladang mencari makan, sayang

Bait ini menegaskan bahwa si tokoh adalah seorang patriot. Dia tidak gentar dan tidak ragu-ragu mengambil keputusan, bahkan dengan hati tegar memberikan petuah bagi kekasihnya yang akan ia tinggalkan. Ia mengisyaratkan tentang harapan tentang masa depan mereka. Kumpulkan makanan yang banyak ‘man asamta pagi nggeluh’ begitulah kira-kira isi pesannya rajin ke ladang tersebut. Begitulah harapan yang ditegaskan untuk kekasihnya.
Adina lawes kena ku medan perang ari o Turang
Petetap ukur ula kena melantar, Turang ningku Turang


yang artinya:

Kalau pergi dikau ke medan perang, wahai sayang
Tetapkanlah hati jangan main-main, wahai sayang

Bait ini adalah jawaban dari sang gadis kepada kekasihnya yang akan berangkat perang. Dia tidak menahannya sekalipun itu sungguh berat, tetapi untuk kepentingan yang lebih besar ia berkorban merelakan kepergiannya. Dan hanya satu pesannya, ‘ula kena melantar’ adalah petuah yang lazim saat itu. Sebab dimasa perang tidak ada gunanya melantar. “Hidup nekat mati muda!”, kata orang jadul. Tetapkan hatimu dan janganlah engakau lengah dalam bertugas, itu pesannya.


Adina tuhu atendu ngena, Turang la megogo 
Tang-tangi cincin man tanda mata ari o, Turang 


yang artinya:

Apabila kamu sungguh-sungguh menyanyangiku, kekasihku 
Berikan cincin sebagai kenang-kenangan darimu, kekasihku

Cincin sebagai tanda kenangan bagi mereka yang akan berpisah jauh maupun lama. Ini melukiskan keseriusan akan komitmen mereka berdua. Sehidup semati.Tetapi dalam suasana perang, cincin bisa bermakna lain. Cincin bisa jadi berfungsi guna mengingatkan sang kekasih untuk tetap waspada sekaligus saling mengingatkan untuk saling setia. Tetapi itu kalau nasib mujur, kalau keberuntungan berpihak lain, maka setidak-tidaknya cincin itu bisa sebagai tanda jasad kekasihnya andai nanti tidak bisa dikenali lagi. Benda ini pun berfungsi sebagai simbol kehadiran sang kekasih, dikala kerinduan yang mendalam.

O, Turang la megogo 
Kai nindu ari Turang?
Uga si bahan arihta?
Arih-arihta, tetap ersada, ari o Turang


yang artinya:

Wahai adinda manis
Apa katamu wahai sayang
Bagaimana kita buat janji
Janji dan tekad kita
Tetap bersatu, wahai sayang

Bait penutup ini adalah ikrar janji. Sekalipun masalah yang mereka hadapi sedang menggunung, namun ikrar mereka tetap bersatu. Komitmen sepasang kekasih di masa perang. Ini yang dijelaskan pada bait terakhir dan sebagai penutup dalam lagu Erkata Bedil. 

Makna Lagu 
Dalam lagu ini menceritakan tentang seorang lelaki yang ingin berperang melawan penjajah dan meninggalkan kekasihnya di kampung. 
Dia berpesan agar kekasihnya jangan bersedih, rajinlah ke ladang untuk mencari makan. Ingat janji mereka, bagaimanapun mereka tetap bersatu. Kalau lah lelaki itu sudah selesai berperang dalam menjalankan tugasnya, mereka akan bersatu sesuai dengan janji . Lelaki itu meminta cincin yang di pakai kekasihnya sebagai kenang-kenangan sekaligus penyemangat untuk dirinya ketika berperang kelak.


0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog